1. Antara Analog dan Digital Video
Analog video tersusun dari gelombang bersambung yang bervariasi, dengan kata lain nilai sinyal akan memiliki angka yang beragam tetapi terbatas pada batas maksimum dan minimum yang diijinkan. Sedangkan digital video ditransmisikan hanya berupa titik presisi yang dipilih pada interval dalam kurva. Tipe sinyal digital yang dapat dipakai oleh
komputer kita adalah tipe binary. Data binary diwakili dengan angka 1 dan 0, angka 1
mewakili nilai maksimum dan angka 0 mewakili nilai minimum.
Digital video memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan analog video, yang paling
penting adalah ketepatan yang tinggi dalam proses transmisi (high fidelity) dibandingkan
dengan sinyal analog. Pada sinyal analog, saat penerimaan akhir transmisi akan sulit
membedakan antara sinyal asli dan noise yang mungkin diperkenalkan selama transmisi.
Dengan transmisi yang diulang-ulang maka akumulasi noise tidak dapat dihindari. Lain
halnya dengan sinyal digital yang dapat membedakan antara sinyal asli dengan noise.
Sinyal digital juga dapat ditransmisikan berulang-ulang sebanyak yang kita inginkan
tanpa mempengaruhi kualitasnya.
Dunia video kini telah mengalami perubahan dari analog ke digital. Perubahan ini terjadi
pada setiap tingkatan industri. Pada konsumen rumahan dan perkantoran kita dapat
menikmati kualitas video digital yang prima lewat hadirnya teknologi VCD dan DVD
(Digital Versatile Disc), sedangkan dunia broadcasting kini juga lambat laun
mengalihkan teknologinya kearah DTV (Digital Television). Sebagian besar rumah
tangga di Amerika Serikat telah menggunakan penerimaan sinyal kabel digital dan sinyal
satelit digital untuk menikmati siaran televisi digital.
2. Lebih Jauh Mengenal Frame Rate
Ketika serangkaian gambar mati yang bersambung dilihat oleh mata manusia, maka suatu keajaiban terjadi. Jika gambar-gambar tersebut dimainkan dengan cepat maka akan terlihat sebuah pergerakan yang halus, inilah prinsip dasar film, video dan animasi. Jumlah gambar yang terlihat setiap detik disebut dengan frame rate. Diperlukan frame rate minimal sebesar 10 fps (frame rate per second) untuk menghasilkan gambar
pergerakan yang halus. Film-film yang kita lihat di gedung bioskop adalah film yang
diproyeksikan dengan frame rate sebesar 24 fps, sedangkan video yang kita lihat di
televisi kira-kira memiliki frame rate sebesar 30 fps (tepatnya 29.97 fps) untuk negara
yang memakai format standar NTSC (National Television Standards Comitte) yaitu
Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea. Untuk negara Indonesia, Inggris,
Australia, Eropa dan China format video standar yang digunakan adalah format PAL
(Phase Alternate Line) dengan frame rate sebesar 25 fps. Sedangkan negara Perancis,
Timur Tengah dan Afrika menggunakan format video standar SECAM (Sequential
Couleur Avec Memoire) dengan frame rate sebesar 25 fps.
Format Standar Negara Frame Rate
NTSC USA, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea
29,97
PAL
Indonesia, Inggris, Australia, Eropa dan China 25
SECAM Perancis, Timur Tengah dan
Afrika 25
3. Sekilas Tentang Pixel Aspect Ratio
Pixel aspect ratio menjelaskan tentang rasio perbandingan lebar dengan tinggi dari
sebuah pixel dalam sebuah gambar. Frame aspect ratio menggambarkan perbandingan lebar dengan tinggi pada dimensi frame dari sebuah gambar. Sebagai contoh, D1 NTSC
memiliki pixel aspect ratio 0.9 (0.9 lebar dari 1 unit tinggi) dan memiliki pula frame
aspect ratio 4:3 (4 unit lebar dari 3 unit tinggi).
4. Tentang Resolusi dan Frame Size
Lebar dan tinggi frame video disebut dengan frame size, yang menggunakan satuan pixel, misalnya video dengan frame size 640x480 pixel. Dalam dunia digital video, frame size disebut juga dengan resolusi. Semakin tinggi resolusi gambar maka semakin besar pula informasi yang dimuat, berarti akan semakin besar pula kebutuhan memory untuk membaca informasi tersebut. Misalnya untuk format PAL D1/DV berukuran 720x576 pixel, format NTSC DV 720x480 pixel dan format PAL VCD/VHS (MPEG-1) berukuran 352x288 pixel sedangkan format NTSC VCD berukuran 320x240 pixel.
PENGOPERASIAN HANDYCAME
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pengoperasian handycame.
Don’t leave the unit
Ø In place of over 50° (122°F)
Ø In place where humidity in extremely low (below 35% or extremely hight 80%)
Ø In direct sunlight
Ø In a closed car in summer
Ø Near a heater
The LCD monitor is made with hight precision technology, however, black spots or bright spots of light (red, green, or blue) may appear constantly recorder on the tape. This is not due to any defect of the unit. (effective dots : more than 99.99% )
Don’t leave the battery pack attached when th camcorder is no in use and check the unit regulary whether it is working or not.
CONTROLS
Rewind Button.[ ◄◄] Left Button[<] Quick Rview Button [QUICK REVIEW] Set Button [SET] Data Battery [DATA] Stop Button [■] Backlight Compensation Button [BACKLIGHT] Down Button [v] Play/Pause Button[►] Manuak Focus Button [FOCUS] Up Button [۸] Wide Button Black Search Button [BLANK] Menu Button [MENU] Fast-Forward Button [►►] Right Button [>] Night Button [NIGHT]
Diopter Adjustment Control
Auto Button [AUTO]
Snapshot Button [SNAPSHOT]
Power Zoom Lever [T/W] Speaker Volume Control [VOL +,-]
Batttery Releas Button [PUSH BATT]
Recording Start/Stop Button
Power Switch [REC, OFF, PLAY]
Lock Button
Casseette Open/Eject Swicth [OPEN/EJECT]
CONNECTORS
The connectors are located beneath the coves.,
Audio/Vido Output Connectors [AV]
DC Input Connectors [DC]
Digital Video Connectors [DVIN/OUT] ( I. LINK*)
INDICATORS
POWER/CHARGE Lamp
OTHER PART
LCD Monitor
Viewfinder
Battery Pack Mount
Shoulder Strap Eyelet
Speaker
Grip Stap
Lens
Camera Sensor (Be careful not to cover this area, a sensor necessary for shooting is built in here
Stereo Micropone
Stud Hole
Tripod Mounting Socket
Cassette Holder Cover.
Senin, 10 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar